
Cara membuat Landing Page – Mengubah lalu-lintas website menjadi lead yang dapat mendatangkan pelanggan baru cukup sulit. Hal ini karena banyak pengunjung website tidak mengetahui tentang apa yang Anda tawarkan dalam website Anda. Salah satu metode terbaik untuk mengubah lalu lintas website menjadi pelanggan baru ialah melalui landing page yang powerful. Namun, tidak hanya sekadar landing page untuk melakukan hal tersebut, Anda perlu landing page yang benar-benar dioptimalkan untuk mengatasi masalah audiens Anda dengan cara mereka benar-benar tidak sabar untuk menyerahkan alamat email mereka. Pada artikel kali ini, kami akan membahas mengenai Cara membuat Landing Page yang sempurna untuk Website Anda.
Cara membuat Landing Page yang sempurnaLanding page yang baik dapat menjadi perbedaan antara pengunjung mengklik apa yang Anda tawarkan dari situs web Anda, atau hanya sekadar membaca apa yang Anda tuliskan. Tidak ada tekanan, bukan? Pemasar dan pengiklan telah menghabiskan cukup banyak waktu untuk menganalisis apa yang membuat landing page menjadi sempurna.
Apa yang dimaksud dengan landing page?
Landing page, kadang-kadang dikenal sebagai “Lead capture page,” adalah halaman pada website Anda yang memiliki form dan Anda dapat menangkap informasi mengenai pengunjung melalui form itu. Dengan kata lain, Landing page adalah alat pemasaran yang dirancang untuk meminta suatu tindakan atau hasil tertentu dari pengunjung website Anda.
Hal ini disebut landing page karena pengunjung “mendarat” di dalamnya dari sumber lalu lintas lain di internet, baik itu posting media sosial, blogger tamu atau iklan banner. Landing page berfungsi untuk mengarahkan pengunjung website Anda dan mengubahnya menjadi pelanggan potensial yang akan membeli produk yang Anda tawarkan.
Anda dapat mengetahui bahwa suatu landing page yang baik jika:
- Halaman memiliki fokus
- Memiliki tampilan yang efisien, dan tidak ada unsur-unsur website khas lain seperti bar pencarian atau navigasi
- Pengunjung merasa dipaksa untuk mengambil tindakan dengan mengisi formulir.
Dalam beberapa hal, landing page dapat dikatakan satu komponen yang paling penting dari upaya pemasaran online Anda. Karena mereka dirancang untuk meminta suatu tindakan atau hasil tertentu, jika Anda mengarahkan aliran lalu lintas ke landing page yang ditargetkan, Anda dapat meningkatkan kesempatan Anda untuk mengkonversi lalu litas Anda melalui suatu lead.
Jenis-Jenis Landing Page
Ada tiga jenis landing page yang dapat Anda gunakan untuk mempromosikan merek, acara, atau produk Anda. Ketiga jenis landing page ini memiliki tujuan yang berbeda. Yang Anda gunakan tergantung pada tujuan Anda dan tindakan yang Anda inginkan dari pengunjung website Anda.
Splash page

Splash page menunjukkan contoh landing page sederhana yang berfungsi sebagai semacam pemikat dari apa yang dipromosikan. Call to Actionnya merupakan link yang mengarah pada apa yang dipromosikan, baik itu situs web atau halaman produk. Tujuannya ialah agar pengguna bisa melihat halaman di balik link yang diberikan.
Lead pages.
Lead pages merupakan jenis landing page yang populer. Landing page ini digunakan untuk menghasilkan lead. Lead pages ini akan menjaring pelanggan email yang berpotensi untuk membeli produk. Lead pages disebut juga dengan squeeze page karena melalui leda pages, Anda akan mengumpulkan sejumlah kecil pelanggan dari sejumlah besar pengunjung. Call to Action untuk jenis landing page ini tergantung pada insentif opt-in yang Anda gunakan untuk mendorong pengunjung berlangganan. Tujuannya ialah agar pengunjung website bisa berlangganan. Oleh karena itu, squeeze page sering digunakan untuk pemasaran email.
Sales page.
Jika Anda mengalami kesulitan menarik orang ke situs web Anda dan mendapatkan prospek yang berkualitas, langkah yang perlu Anda lakukan ialah meluncurkan produk dan mempromosikannya dengan landing pages. Anda membutuhkan sales page untuk itu. CTAnya biasanya untuk membeli, namun juga bisa menawarkan percobaan gratis atau versi gratis dari produk yang dijual. Tujuannya agar pelanggan potensial bisa membeli produk Anda.
Jadi, bagaimana cara membuat landing page yang powerful?
Pertama, cara membuat landing page ialah Anda benar-benar perlu membuat penawaran yang menarik.
Pengguna web saat ini lebih dibanjiri dengan informasi dari sebelumnya. Mereka juga akan dibombardir dengan popup dan puluhan permintaan untuk memasukkan informasi email mereka. Karena itu orang-orang telah menjadi lebih defensif terhadap apa yang masuk ke ke kotak email mereka.
Dengan kata lain, orang tidak akan mengisi formulir Anda, tidak peduli seberapa menakjubkan landing page Anda, kecuali jika mereka ingin apa yang Anda Jual. Cara yang bagus untuk membujuk orang tentang bagaimana fantastis layanan atau produk Anda ialah dengan membuat tawaran download gratis yang tidak dapat ditolak. Penawaran opt-in Anda harus benar-benar yang orang butuhkan, atau yang dapat memecahkan masalah yang mereka hadapi. Dengan cara ini Anda bisa mengumpulkan informasi kontak mereka sehingga nantinya dapat Anda follow up, dan mereka merasa senang karena mereka mendapat hadiah gratis.
Elemen yang harus ada pada landing page:
- Gunakan headline yang menarik perhatian dan ringkas.
- Desain yang simpel.
Gunakan warna latar belakang yang kontras dengan warna yang digunakan untuk Call To Action (latar belakang gelap, CTAnya terang). Jika Anda menambahkan header, pastikan header tersebut tidak terlalu mengganggu. Jauhkan elemen-elemen ini agar tidak mengganggu pengguna: animasi, slider, gif, dan video yang diputar otomatis. - Bangun kepercayaan melalui social proof.
Kerahasiaan di internet membuat kepercayaan agak sulit didapat. Namun, orang dan organisasi telah menciptakan cara untuk membangun kepercayaan, termasuk garansi, verifikasi pihak ketiga, review dan testimonial. - Gambar dan video terkait.
- Memiliki Call to Action yang jelas. Jika Anda ingin membuat landing pages yang bisa menghasilkan konversi, Anda harus memiliki Call To Action yang jelas. Jangan membuat penjelasan yang panjang lebar dan bertele-tele dengan meletakkannya di bagian bawah landing page yang panjang.
Anda juga harus memanfaatkan white space saat menampilkan Call To Action Anda. Dan harus menjadi fokus utama saat berada di halaman.
Jika Anda menggunakan opy-in email, gunakan opt-in email sederhana saat Anda membuat lead pages. Mencantumkan terlalu banyak informasi dapat menyebabkan pengguna melewatkan proses sepenuhnya. Buatlah pendekatan minimalis, dan hanya menambahkan field nama pengguna dan alamat email. - Mengatur halaman secara maksimal.
Landing page harus dirancang lebih dari halaman website biasa.
Hindari kesalahan-kesalahan landing page ini!
Setelah mengatur halaman landing page dengan baik, itu tidaklah cukup. Anda masih perlu memeriksa kembali. Berikut ini kesalahan-kesalahan yang tidak boleh ada pada halaman landing page Anda:
- Membingungkan pengunjung.
Landing page harus memiliki satu tujuan. Jika landing page Anda memiliki lebih dari satu tujuan, link keluar, menghadirkan terlalu banyak pilihan, atau tidak sesuai sumber lalu lintas, maka Anda akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan pelanggan baru. - Desainnya berantakan dan tidak fokus.
Landing page yang efektif hanya memiliki satu tujuan, yaitu mengarahkan pembaca untuk mengambil tindakan tertentu- dan setiap kata dan elemen pada halaman harus mendukung satu tindakan. Segala sesuatu yang lain pada halaman merupakan gangguan. - Copywriting yang lemah.
- Apa yang Anda tawarkan terlalu berfokus pada Anda, bukan pada apa yang pengunjung butuhkan.
- Tidak ada Call to Action yang jelas.
- Tidak ada kredibilitas.
Anda hanya memiliki 2 – 3 detik untuk menarik perhatian pengunjung website Anda dan mengkonfirmasi bahwa mereka berada di tempat yang tepat. Tidak peduli apakah Anda meminta orang untuk memberikan alamat email atau menyerahkan uang mereka atas produk yang Anda jual, jika mereka tidak mempercayai Anda itu akan sulit untuk mendapatkan kesepakatan (deal). - Menggunakan lebih dari 1 (satu) kolom.
- Pencitraan merek yang tidak konsisten.
- Penggunaan gambar yang tidak efektif.
- Tombol yang tidak dioptimasi.
Jika tombol-tombol pada landing page Anda tidak terlihat seperti tombol atau mengatakan “submit” atau “Kirim”, itu bisa menjadi masalah. - Tidak ada perasaan mendesak.
- Tidak dites.
Pertama kali Anda membangun landing page Anda, Anda akan dapat menebak berdasarkan selama interaksi dengan klien, dan intuisi Anda sendiri. “Split test atau A/B test,” adalah cara mudah untuk membandingkan hasil tweak landing page Anda, seperti call to action yang baru atau menggunakan judul yang berbeda.
Demikianlah Cara membuat Landing Page yang sempurna untuk Website Anda, dan contoh landing page, semoga bermanfaat. Jika Anda ingin membuat landing page yang menghasilkan konversi tinggi, buatlah landing page yang sederhana. Tetapkan poin tersebut sebelum Anda membuat landing page sehingga Anda tahu persis apa yang perlu ditambahkan pada saat Anda merancang dan membangunnya. Pastikan Anda memiliki Call To Action yang jelas dan tidak ada konten yang tidak perlu.