
Apakah Anda kesulitan dengan tingginya bounce rate di website WordPress Anda? Jangan khawatir, Anda tidak sendirian! Cara mengurangi bounce rate di WordPress merupakan tantangan umum bagi pemilik situs yang ingin meningkatkan keterlibatan pengunjung. Bounce rate yang tinggi dapat menjadi indikasi bahwa pengunjung tidak menemukan apa yang mereka cari atau merasa kurang nyaman dengan pengalaman di situs Anda.
Dalam artikel ini, kami akan mengulas berbagai strategi efektif yang terbukti mampu menurunkan bounce rate secara signifikan. Mulai dari optimasi kecepatan situs hingga peningkatan kualitas konten, simak panduan lengkapnya di bawah ini!
Apakah itu bounce rate?
Sebelum kita membahas cara mengurangi bounce rate di WordPress, penting untuk memahami bagaimana cara perhitungannya.
Bounce rate = (Jumlah pengunjung yang mengunjungi 1 halaman web saja / Jumlah total pengunjung ) x 100%
Bounce rate adalah persentase pengunjung yang meninggalkan situs web Anda setelah melihat hanya satu halaman. Artinya, mereka tidak melanjutkan browsing ke halaman lain di situs Anda. Bounce rate yang tinggi bisa menjadi tanda bahwa pengunjung tidak menemukan apa yang mereka cari atau situs Anda tidak cukup menarik untuk membuat mereka tetap tinggal.
Lantas bagaimana tingkat bounce rate yang bagus?
Saya belum menemukan berapa nilai bounce rate yang bagus, tapi lebih rendah lebih baik, karena setiap niche dan jenis website pasti punya patokan bounce rate yang bagus.
Mengapa Bounce Rate Penting untuk SEO?
Bounce rate adalah persentase pengunjung yang meninggalkan situs setelah melihat hanya satu halaman. Menurut data dari Semrush, bounce rate ideal untuk situs web berkisar antara 26-40%. Jika bounce rate Anda lebih tinggi, ini bisa berdampak buruk pada peringkat SEO karena Google menilai pengalaman pengguna sebagai salah satu faktor penting dalam menentukan peringkat di hasil pencarian.
Berikut beberapa alasan mengapa bounce rate penting untuk SEO:
- Menunjukkan Keterlibatan Pengunjung: Bounce rate yang rendah menunjukkan bahwa pengunjung tertarik dengan konten Anda dan menjelajahi lebih banyak halaman.
- Meningkatkan Waktu di Situs: Pengunjung yang terlibat lebih lama memberikan sinyal positif ke mesin pencari.
- Memengaruhi Konversi: Situs dengan bounce rate rendah cenderung memiliki tingkat konversi yang lebih tinggi.
Cara Menemukan Bounce Rate Website Anda
Untuk melihat bounce rate, Anda bisa melihatnya di akun Google Analytics Anda. Ada beberapa tempat yang bisa Anda periksa di Google analytics, antara lain:
- Behavior > All Pages > Bounce Rate (untuk melihat halaman mana yang memiliki tingkat bounce rate yang lebih tinggi atau lebih rendah)
- Acquisition > Channels > Bounce Rate (untuk melihat jenis lalu lintas yang memiliki bounce rate terendah)
- Acquisition > Source/Medium > Bounce Rate (untuk melihat lalu lintas dan referal yang memiliki bounce rate terendah)
- Acquisition > AdWords > Campaigns > Bounce Rate (untuk melihat bagaimana tarif kampanye AdWords Anda dalam hal bounce rate)
Cara Mengurangi Bounce Rate

Berikut ini cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi bounce rate dan meningkatkan keterlibatan pengguna di situs Anda.
Buat Konten Berkualitas dan Relevan
Pengunjung datang ke situs Anda dengan ekspektasi tertentu. Pastikan konten yang Anda sajikan relevan, menarik, dan mudah dipahami.
Tips membuat konten berkualitas:
- Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.
- Sertakan media visual seperti gambar, infografis, dan video.
- Lakukan riset kata kunci untuk mengetahui kebutuhan audiens.
- Buat konten interaktif, seperti kuis atau polling.
Mengoptimalkan Trafik dan Konten
Sebelum mengoptimalkan blog Anda untuk mengurangi bounce rate, Anda harus terlebih dahulu mengoptimalkan trafik dan konten Anda. Salah satu hal penting yang mudah Anda lakukan ialah mengoptimalkan semua judul (baik untuk postingan maupun halaman). Misalnya, untuk postingan blog ini, kami awalnya memiliki judul sebagai berikut:
Cara mengurangi bounce rate
Namun judul itu terlalu umum, karena visitor dan audiens yang kita target ialah orang-orang yang tertarik menggunakan WordPress. Kami juga berbagi tips khusus untuk pengguna WordPress, meskipun sebagian kecil ada juga untuk pengguna platform blogger. Jadi judul yang tepat untuk postingan ini ialah:
Cara mengurangi bounce rate di WordPress
Mengapa ini kita lakukan? Bukankah kita ingin visitor sebanyak-banyaknya? Hal ini karena akan membantu meningkatkan kualitas visitor yang masuk dari Google (SERPs). Orang yang mencari tentang bounce rate akan melihat bahwa artikel ini meupakan cara menurunkan bounce rate untuk pengguna WordPress, tidak untuk semua jenis website. Hal ini dapat menurunkan jumlah visitor, namun akan meningkatkan kualitas visitor yang masuk, yang pada akhirnya akan mengurangi tingkat bounce rate.
Anda juga bisa memanfaatkan data pada Google Analytics, seperti bounce rate terendah dan tayangan halaman tertinggi per kunjungan dan durasi kunjungan rata-rata.
Desain UI/UX yang Menarik dan Ramah Pengguna
Desain yang buruk dapat membuat pengunjung enggan menjelajahi lebih dalam. Pastikan situs Anda memiliki desain yang responsif dan ramah pengguna di berbagai perangkat.
Langkah untuk memperbaiki desain UI/UX:
- Gunakan tema WordPress yang ringan dan responsif.
- Buat navigasi yang jelas dan mudah digunakan.
- Hindari penggunaan pop-up yang mengganggu pengalaman pengunjung.
Hindari Popups
Ada banyak pro dan kontra mengenai apakah popup berbahaya atau bermanfaat bagi website. Sebenarnya keuntungan besar dari popup, ialah:
- Peningkatan rasio opt-in.
- Kemampuan untuk menyorot sesuatu yang spesifik dari website Anda kepada pembaca.
Keduanya merupakan keuntungan yang tidak bisa diabaikan. Namun, ada beberapa kelemahannya yaitu:
- Ada yang mengatakan bahwa itu mengurangi keseluruhan pengalaman pengguna sebuah situs web.
- Popup kemungkinan besar akan membahayakan tingkat bounce rate, tapi itu juga tergantung pada jenis, settingan dan ukuran popupnya.
Jadi pertimbangkan untuk tidak atau menggunakan pop up, dan lihat bagaimana kinerjanya pada situs Anda.
Dukung Pengalaman Pengguna dengan Menyediakan Menu Tertentu
Menu situs web yang disebut navigasi perlu diuji, dibagian mana, apakah di header atau footer yang sebenarnya digunakan dan dibutuhkan oleh pengunjung. Tidak perlu menggunakan terlalu banyak menu navigasi. Perhatikan halaman mana yang penting bagi Anda.

Baca juga: Cara Membuat Dropdown Menu Kategori WordPress Tanpa Menggunakan Kode.
Memanfaatkan Ruang Putih (White space)
Ruang putih biasanya banyak kita jumpai pada theme minimalis. Ruang putih atau ruang kosong di web yang hanya sebagai latar belakang. Terlalu banyak ornamen seperti kotak, bar, dan link, akan dapat membuat sesak pembaca dan menyebabkan bounce rate meningkat. Ruang kosong memberikan kesempatan kepada pembaca untuk beristirahat. Ini juga mengarahkan pengunjung untuk melihat konten penting Anda atau CTA.
Contoh terbesar perusahaan yang menggunakan ruang putih ialah Google. Mereka ingin orang melakukan satu hal, yaitu pencarian, dan tidak ada yang mengalihkan perhatian mereka dari hal itu.

Pastikan font yang digunakan tidak terlalu kecil
Gunakan font ukuran minimal 14 px, kalau sesuai dengan penglihatan saya, 18 px baru terasa nyaman.
Salah satu cara mudah untuk mengubah ukuran font dari bagian body website Anda ialah dengan menuliskan kode berikut ke bagian CSS dari Customizer WordPress.
body { font-size: 18px; }
Menambahkan Artikel Terkait ke Situs Anda
Untuk membuat pembaca agar lebih lama berada di website, yaitu menempatkan konten terkait. Biasanya artikel terkait ditempatkan di bagian akhir artikel. Namun hati-hati menggunakan plugin, karena banyak plugin artikel terkait yang membuat kinerja website atau loading website menjadi berat. Untuk itu, sebaiknya buatlah artikel terkait secara manual, sehingga selain membuat blog menjadi ringan, juga Anda bisa memilih artikel yang ingin dikaitkan.

Kostumisasi Halaman 404 Error
Halaman 404 error merupakan halaman yang muncul saat pengunjung mengikuti link yang tidak valid ke situs Anda, ini merupakan sebuah link yang belum memiliki konten di dalamnya.
Isi dari halaman 404 error bermacam-macam, tergantung pada tema yang digunakan, ada juga yang mencantumkan link ke halaman utama, kategori, penulis, postingan, dan arsip. Tampilan semacam ini tidak terlalu membantu karena hanya memberikan terlalu banyak informasi yang membingunkan pengunjungi. Tujuan dari halaman 404 error sebenarnya untuk mencegah pengunjung meninggalkan website begitu saja, dan mendapatkan info yang mereka cari.
Untuk mengostumisasi halaman 404 error, Anda dapat membuat halaman 404 atau mengedit halaman 404.php pada tema yang Anda gunakan atau gunakan plugin WordPress gratisan seperti 404page yang memungkinkan Anda menyesuaikannya dengan mudah tanpa harus menguasai kode apa pun.
Periksa Kesalahan Ejaan dan Pengetikan
Kesalahan pengetikan dan kesalahan ejaan di postingan blog Anda menandakan bahwa Anda tidak peduli dengan konten Anda. Hal ini bisa menyebabkan tingkat bounce rate yang lebih tinggi, dan mengurangi kredibilitas Anda dan menandakan bahwa Anda tidak profesional.
Berikut ini beberapa saran untuk mengurangi kesalahan ejaan dan pengetikan.
- Biasakan memeriksa artikel Anda untuk kesalahan tata bahasa, kesalahan ketik, dan ejaan setidaknya dua kali sebelum dipublish.
- Untuk yang membuat artikel berbahasa Inggris, gunakan tool atau extension browser seperti Grammarly.
Buka Link Eksternal di Tab atau Jendela Baru.
Melink ke sumber eksternal berkualitas tinggi bisa bermanfaat bagi SEO, tapi bisa juga membawa pengunjung menjauhi situs Anda. Kecuali Anda mengatur link untuk terbuka di jendela atau tab baru.
Untuk membuat link terbuka di tab baru, cukup centang “Buka tautan di tab baru” saat menambahkan URL tujuan di editor WordPress.

Untuk melakukan ini secara manual, pada tampilan “Teks” Anda dapat menambahkan “target =” _ blank “ke link.
Contoh: <a href=”https://www.tokoina.com” target=”_blank”> Tokoina </a>
Pelajari Cara Membuat Link Keluar Menjadi Nofollow di WordPress.
Optimalkan Internal Linking
Internal linking tidak hanya membantu pengunjung menavigasi situs Anda, tetapi juga meningkatkan waktu kunjungan.
Tips internal linking:
- Pastikan setiap halaman memiliki setidaknya satu internal link.
- Tautkan ke artikel terkait dalam setiap postingan.
- Gunakan anchor text yang relevan dan alami.

Ingat untuk tidak menambahkan internal link yang tidak relevan, karena hal itu akan berdampak pada bounce rate dan SEO.
Periksa kompetibel dengan berbagai browser
Cek apakah theme yang Anda gunakan kompetibel dengan semua browser.
Berikut ini beberapa alat praktis yang bisa Anda gunakan untuk menguji situs WordPress Anda di semua browser sekaligus:
Mobile friendly
Lebih dari 60% lalu lintas web berasal dari perangkat seluler. Jika situs Anda tidak dioptimalkan untuk perangkat seluler, pengunjung akan cepat meninggalkannya.
Cara meningkatkan mobile responsiveness:
- Gunakan tema WordPress responsif.
- Uji situs Anda dengan Google Mobile-Friendly Test.
- Pastikan tombol dan link mudah diklik di perangkat seluler.

Jika Anda tidak menggunakan theme responsif, maka Anda bisa menggunakan plugin untuk membuatnya menjadi mobile friendly.
Penempatan Iklan dengan bijak
Banyak situs mengandalkan iklan untuk menghasilkan uang. Namun, sangat penting untuk diingat bahwa iklan yang menonjol dan mengganggu dapat berdampak serius terhadap bounce rate. Terutama iklan popup. Coba gunakan lebih sedikit iklan di berbagai penempatan dan lihat bagaimana dampaknya terhadap bounce rate halaman itu. Pelajari Ukuran Banner Adsense dan Format TERBAIK.
Susun Konten Anda dengan Terstruktur.
Gunakan judul posting blog dan sub judul. Susun posting blog Anda dengan judul (H2) dan sub judul (H3, H4, dan H5). dan selalu ada satu H1 di bagian atas halaman.

Gunakanlah paragraf yang lebih pendek, maksimal 5 kalimat dalam satu paragraf. Baca juga: Cara Optimasi SEO WordPress : 10 Tips Meningkatkan SEO Blog.
Gambar Yang Menjelaskan Konten
Gunakanlah gambar sebagai pelengkap artikel. Usahakan setipa poin, selalu ada gambar pendukung. Sebaiknya selalu gunakan gambar dengan lebar penuh bila memungkinkan mengisi seluruh area konten. Hal ini biasanya lebih enak dipandang mata dan membuat konten lebih mudah dibaca. Dan jangan lupa optimalkan gambar agar performanya lebih baik.

Fokus pada Apa yang Penting
Konten merupakan bagian terpenting dari situs. Arahkan perhatian pengguna ke konten. Jangan mengalihkan perhatian mereka dengan widget atau CTA. Jadikan konten terlihat sebagai bagian terpenting dari halaman Anda. Jika terlalu banyak embel-embel, maka tunggulah pengunjung akan kabur.
Buatlah konten yang benar-benar berharga dan bermanfaat bagi pembaca.
Perbarui Konten Lama Secara Berkala
Konten yang sudah usang bisa membuat pengunjung kecewa. Perbarui artikel lama Anda dengan data terbaru dan informasi yang relevan.
Cara memperbarui konten:
- Tambahkan statistik terbaru.
- Perbarui gambar dan media pendukung.
- Tautkan ke sumber eksternal yang kredibel.
Sediakan pencarian internal
Anda bisa menempatkan widget search untuk pencarian internal website Anda. Widget ini berguna saat pengunjung tidak menemukan apa yang dicari, dengan memanfaatkan kotak pencarian internal.

Jika theme yang Anda gunakan tidak menyediakan kotak pencarian internal secara default, maka Anda bisa menambahkan widget kotak pencarian yang bisa Anda letakkan dimanapun. Kotak pencarian ini harus ada.
Kecepatan loading website
Kecepatan situs memegang peranan penting dalam menjaga pengunjung tetap bertahan. Penelitian dari Google menunjukkan bahwa 53% pengunjung akan meninggalkan situs yang memerlukan waktu lebih dari 3 detik untuk dimuat.
Cara meningkatkan kecepatan situs:
- Gunakan plugin caching seperti WP Super Cache atau W3 Total Cache.
- Kompres gambar dengan Smush atau Imagify.
- Pilih hosting berkualitas tinggi yang dioptimalkan untuk WordPress.
- Manfaatkan Content Delivery Network (CDN) untuk mempercepat pengiriman konten.
Untuk mendapatkan website secepat kilat, Anda bisa memilih hosting VPS. Pelajari Tips Mempercepat Loading Website WordPress.
Gunakan CTA yang Menarik
Call-to-Action (CTA) yang efektif dapat mendorong pengunjung untuk menjelajahi lebih banyak halaman.
Tips membuat CTA yang menarik:
- Gunakan kata-kata persuasif seperti “Pelajari Lebih Lanjut” atau “Dapatkan Sekarang”.
- Letakkan CTA di tempat yang strategis, seperti akhir artikel atau di sidebar.
- Pastikan CTA mudah dikenali dengan warna kontras.
Penutup
Mengurangi bounce rate di WordPress bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan penerapan strategi yang tepat, hasil positif dapat tercapai. Fokus pada peningkatan kecepatan situs, kualitas konten, desain responsif, dan pengoptimalan internal link akan membantu menurunkan bounce rate secara signifikan. Dengan menerapkan tips di atas, Anda tidak hanya meningkatkan pengalaman pengunjung, tetapi juga memperkuat posisi situs di hasil pencarian Google.
Demikianlah cara mengurangi bounce rate di WordPress, mudah-mudahan, tips ini bermanfaat.