Sudah hampir satu dekade sejak Google menetapkan arah untuk meningkatkan kualitas pencarian. Google terus melakukan penyempurnaan algoritmanya dan melakukan update algoritma 500-600 kali dalam setahun untuk memberikan hasil pencarian di SERP yang paling relevan dan berkualitas.
Meskipun sebagian besar dari update algoritma Google merupakan update kecil, namun beberapa diantaranya merupakan update besar-besaran yang memberikan dampak besar terhadap peringkat website di halaman pencarian Google.
Baca juga:
Algoritma pencarian yang digunakan Google
Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai algoritma Google dan Cara mengatasi algoritma Google Panda.
Pengertian Google Panda.
Update algoritma Google pertama yang mengubah dunia per-SEO-an dan mulainya white-hat SEO revolution ialah update algoritma Panda. Singkatnya, algoritma Panda ini menargetkan situs dengan konten berkualitas rendah dan berisi spam dan menurunkan peringkatnya dalam hasil pencarian.
Menurut Wikipedia:
Google Panda is a major change to Google’s search results ranking algorithm that was first released in February 2011. The change aimed to lower the rank of “low-quality sites” or “thin sites”, in particular “content farms”, and return higher-quality sites near the top of the search results.
Yang kira-kira artinya:
Google Panda adalah perubahan besar untuk algoritma peringkat hasil pencarian Google yang pertama kali dirilis pada Februari 2011. Perubahan ini bertujuan untuk menurunkan peringkat “situs berkualitas rendah” atau “situs tipis”, khususnya “pertanian konten”, dan kembali lebih tinggi -kualitas situs di dekat bagian atas hasil pencarian.
Intinya, sasaran dari Google Panda ini ialah konten yang tidak berkualitas.
Sejarah Google Panda.
Berikut ini sejarah perubahan Google Panda dari waktu ke waktu:
- Panda Update 1 , atau Panda 1.0, yang diliris pada bulan Februari 24, 2011. (Update ini berdampak pada sekitar 11,8% dari query bahasa Inggris di Amerika Serikat)
- Panda Update 2 , atau Panda 2.0 , yang liris pada tanggal 11 April 2011 (berdampak pada sekitar 2% dari query bahasa Inggris secara global)
- Panda Update 3 , yang diliris pada tanggal 10 Mei 2011 (tidak ada perubahan yang diumumkan)
- Panda Update 4 , yang diliris pada tanggal 16 Juni 2011 (tidak ada perubahan yang diumumkan)
- Panda Update 5 , yang liris pada tanggal 23 Juli 2011 (tidak ada perubahan yang diumumkan)
- Panda Update 6 , yang liris pada tanggal 12 Agustus 2011 (berdampak pada sekitar 6-9% dari query bahasa non-Inggris)
- Panda Update 7 , yang liris pada tanggal 28 September 2011 (tidak ada perubahan yang diumumkan)
- Panda Update 8 atau Panda 3.0, yang liris pada tanggal 19 Oktober, 2011 (berdampak pada sekitar 2% dari semua query)
- Panda Update 9 , yang liris pada tanggal 18 November 2011: (berdampak pada sekitar 1% dari semua query)
- Panda Update 10 , yang liris pada tanggal 18 Januari 2012 (tidak ada perubahan yang diumumkan)
- Panda Update 11 , yang liris pada tanggal 27 Februari 2012 (tidak ada perubahan yang diumumkan)
- Panda Update 12 , yang liris pada tanggal 23 Maret 2012 (berdampak sekitar 1,6% dari semua query)
- Panda Update 13 , yang liris pada tanggal 19 April, 2012 (tidak ada perubahan yang
diumumkan) - Panda Update 14 , yang liris pada tanggal 27 April 2012: (tidak ada perubahan yang diumumkan)
- Panda Update 15 , tanggal 9 Juni 2012: (berdampak pada sekitar 1% dari semua query)
- Panda Update 16 , tanggal 25 Juni, 2012: (berdampak pada sekitar 1% dari semua query)
- Panda Update 17 , tanggal 24 Juli, 2012: (berdampak pada sekitar 1% dari semua query)
- Panda Update 18 , tanggal 20 Agustus 2012: (berdampak pada sekitar 1% dari semua query)
- Panda Update 19 , pada tanggal 18 September, 2012: (berdampak pada sekitar 0,7% dari semua query)
- Panda Update 20 , tanggal 27 September 2012 (berdampak pada sekitar 2,4% dari semua query )
- Panda Update 21 , tanggal 5 November 2012 (berdampak pada sekitar 1,1% dari query bahasa Inggris di Amerika Serikat; 0,4% di seluruh dunia)
- Panda Update 22 , tanggal 21 November 2012 (berdampak pada sekitar 0,8% dari semua query bahasa Inggris)
- Panda Update 23 , tangal 21 Desember 2012 (berdampak pada sekitar 1,3% dari query bahasa Inggris)
- Panda Update 24 , tanggal 22 Januari 2013 (berdampak pada sekitar 1,2% dari query bahasa Inggris)
- Panda Update 25 , tanggal 15 Maret 2013 (tidak ada perubahan yang diumumkan)
- Panda Update 26 , tanggal 18 Juli 2013 (tidak ada perubahan yang diumumkan)
- Panda Update 27 atau Panda 4.0 , yang diliris pada tanggal 20 Mei 2014 (berdampak pada sekitar 7,5% dari query bahasa Inggris)
- Panda Update 28 atau Panda 4.1 , pada tanggal 25 September, 2014 (berdampak pada sekitar 3- 5% dari dari semua query)
- Panda Update 29 atau Panda 4.2 , tangal 18 Juli, 2015 (berdampak pada sekitar 2-3% dari semua query)
- Penggabungan Algoritma Inti: 11 Januari 2016. Google mengumumkan bahwa Panda telah dimasukkan ke dalam algoritma inti
Sasaran Google Panda
- Duplikat konten (internal dan eksternal)
- Keyword stuffing
- Konten berkualitas rendah
- Spam
- Konten yang tidak relevan
- Copy paste atau plagiarisme.
Cara mengatasi algoritma Google Panda
Inti dari algoritma Google Panda ini ialah konten berkualitas, adapun poin poin yang bisa dilakukan untuk mencegah ataupun mengatasi algoritma Google Panda yaitu:
Mencari dan menghapus duplikat konten.
Cara mengatasi algoritma Google Panda yang pertama ialah mencari dan menghapus duplikat konten. Duplikat konten internal merupakan salah satu penyebab sebuah website bisa terkena penalti Google Panda. Jika postingan Anda ada yang duplikat, maka sebaiknya Anda melakukan salah satu dari hal-hal di bawah ini untuk memperbaikinya:
- Menggunakan redirect 301 untuk merujuk ke halaman asli.
- Menghapus isi duplikat konten dan menggantinya dengan konten yang unik
- Mengedit konten tersebut sampai menjadi unik.
Mencari dan Memperbaiki konten berkualitas rendah.
Konten berkualitas rendah merupakan salah satu penyebab website terkena algoritma Google Panda. Di era pencarian semantik, Google perlu memahami apa sebenarnya isi dari konten yang Anda sajikan. Kalau artikel Anda minim konten, Google tidak akan memahami apa sebenarnya inti dari konten yang Anda sajikan. Itulah sebabnya Google melihat halaman seperti itu tidak penting dan tidak akan memberi peringkat tinggi pada SERPs. Untuk itu, maka sebaiknya perbaikilah konten berkualitas rendah.
Sayangnya, tidak ada pedoman yang diumumkan oleh Google tentang berapa banyak kata yang harus dibuat sehingga artikel itu tidak dianggap sebagai konten berkualitas rendah. Selain itu, kadang-kadang halaman dengan kata-kata yang tidak terlalu banyak bahkan masuk dalam rich snippet. Namun, memiliki terlalu banyak postingan dengan konten berkualitas rendah kemungkinan besar akan membuat website Anda terkena penalti Panda. Itulah sebabnya Yoast menyarankan jumlah kata minimal 300 kata, sementara Rank Math SEO menyarankan minimal 600 kata.
Temukan atau Hindari Duplikat Konten Eksternal.
Google menginginkan setiap halaman website memberikan banyak nilai tambah. Dan ini pasti tidak dapat dilakukan dengan konten yang tidak unik atau copy paste. Oleh karena itu, sebaiknya anda memeriksa halaman konten Anda melalui Copyscape jika Anda curiga memiliki duplikasi eksternal.
Meskipun beberapa industri, seperti toko online tidak selalu dapat memiliki 100% konten yang unik. Namun Anda dapat membuat halaman produk Anda sebagus mungkin atau memanfaatkan testimoni, ulasan produk, dan komentar pelanggan untuk mendiversifikasi konten Anda.
Jika Anda menemukan bahwa seseorang mencuri konten Anda, Anda dapat menghubungi webmaster dan meminta mereka menghapus konten yang copas atau mengirimkan formulir penghapusan konten ini dari Google.
Periksa dan perbaiki postingan yang mengandung keyword stuffing
Keyword stuffing merupakan salah satu penyebab terkena penalti Panda. Keyword stuffing terjadi apabila suatu konten dijejali dengan kata kunci dalam upaya memanipulasi hasil pencarian.
Demikianlah Cara mengatasi algoritma Google Panda, semoga bermanfaat.