Kata-kata merupakan alat bagi penulis. Kata-kata itu bersuara dalam kepala, terlihat oleh mata pikiran, kemudian dipilih dengan hati-hati. Penulis merangkai kata demi kata menjadi kalimat, dan menghubungkan kalimat-kalimat untuk menyampaikan pesan secara sempurna.
Karena itu, penulis sering kali hanya fokus pada kata-kata, dan meremehkan kekuatan gambar grafis. Padahal, dengan semakin majunya internet dan website, gambar grafis memiliki peran yang semakin kuat yang tidak boleh diabaikan oleh penulis.
Bagi seorang penulis konten dengan klien yang hanya menginginkan teks tanpa gambar, tentu tidak masalah. Tapi jika penulis menulis konten untuk blog atau majalah online, maka gambar grafis memiliki peran penting.
1. Gambar grafis merupakan pemberi kesan pertama
Sering kali pembaca mau membaca konten karena terkesan oleh gambar grafis yang mereka lihat. Sehingga sangat penting bagi penulis untuk memilih gambar grafis yang menarik perhatian pembaca sejak pertama kali melihatnya.
2. Gambar grafis pemberi penampilan baru pada konten lama
Para pemilik website saling bersaing untuk mendapatkan pengunjung dengan cara mengeluarkan konten hingga ratusan artikel per harinya. Karena persaingan ketat itulah, para penulis dituntut untuk bisa menulis konten dengan cepat, meski kecepatan menulis tidak sebanding dengan kualitas konten yang dihasilkan.
Bukan rahasia jika sekarang ini hampir tidak ada lagi yang disebut sebagai konten yang benar-benar asli. Kebanyakan konten merupakan hasil tulis ulang yang ditampilkan dengan gaya yang berbeda. Konten dari penulis A ditulis ulang oleh penulis B, dan ditampilkan dengan gambar menarik untuk mendapatkan perhatian pembaca.
Dalam hal ini, gambar grafis merupakan pembeda antara satu artikel dengan artikel lainnya, dan bisa menjadi ciri khas dari masing-masing penulis. Maka pilihlah gambar grafis dengan seksama.
3. Gambar grafis bisa mencipta atau merusak konten
Selain judul, gambar grafis merupakan penyampai pesan pertama dari konten yang ditulis. Karena itu, penulis harus pandai memilih gambar grafis yang tepat: tidak hanya harus sesuai dengan konten, tapi juga harus menggambarkan keseluruhan tema konten. Contoh sederhananya: tidak sesuai memasang gambar yang fokus pada makanan untuk konten bertema dekorasi rumah, walaupun di dalam rumah juga ada makanan.
Sekarang ini, mendapatkan gambar grafis bukan lagi hal yang sulit dan seharusnya tidak lagi menjadi penghalang penulis untuk menulis konten. Cara mudah bagi penulis konten blog mendapatkan gambar untuk mendukung tulisan mereka ialah dengan menggunakan foto stok, yang bisa didapat dari berbagai website penyedia foto stok gratis ataupun berbayar.
Meski ada yang menyatakan bahwa menggunakan foto stok (terutama foto stok gratis) bisa mengubah penulis jadi malas dan membuat website terlihat tidak profesional, tapi banyak koran-koran terkemuka menggunakan foto stok untuk mendukung artikel di koran-koran mereka. Jadi menggunakan foto stok, kenapa tidak?